Sejarah Sate
Sejarah Sate
Sate atau satai adalah makanan yang terbuat dari daging yang dipotong kecil-kecil dan ditusuk sedemikian rupa dengan tusukan lidi tulang daun kelapa atau bambu, kemudian dipanggang menggunakan bara arang kayu. Sate disajikan dengan berbagai macam bumbu yang bergantung pada variasi resep sate.[9] Daging yang dijadikan sate antara lain daging ayam, kambing, domba, sapi, babi, kelinci, kuda, dan lain-lain.
Sate diketahui berasal dari Jawa, Indonesia, dan dapat ditemukan di mana saja di Indonesia dan telah dianggap sebagai salah satu masakan nasional Indonesia.[10] Sate juga populer di negara-negara Asia Tenggara lainnya seperti Malaysia, Singapura, Filipina, dan Thailand.
Dilansir dari nytimes.com, sate disebut berasal dari Indonesia. Meski sate juga ada di Thailand, Malaysia, Singapura, Vietnam, bahkan juga ada di India dan Arab Saudi. Berbagai versi menceritakan soal asal muasal lahirnya sate di Indonesia.
Satu cerita mengatakan bahwa sate lahir sekitar abad ke-15 dibawa oleh pedagang Arab yang datang ke Indonesia. Selain mengenalkan Islam, mereka juga mengenalkan kebab ke penduduk pulau Jawa. Di Arab sendiri daging kambing biasa diolah dengan cara dibakar dan dinamakan kebab. Namun ada pula versi yang mengatakan bahwa asal muasal sate adalah dari para pedagang India yang datang ke pulau Jawa dan mengenalkan sajian daging ditusuk yang sudah mendarah daging di tanah India. Meski ada dua versi yang berbeda soal lahirnya pengetahuan soal sate, namun satu yang pasti, menyoal bumbu rendaman sate Indonesia, adalah murni dan mutlak ciptaan tangan-tangan pribumi.
Versi lainnya mengatakan bahwa sate berasal dari pedagang India. Mereka datang ke Pulau Jawa dan mengenalkan sajian daging ditusuk yang sudah biasa dilakukan orang India di tanah airnya.
Selain cerita sate berasal dari Arab dan India, ada juga sejarah sate di Indonesia yang dikatakan berasal dari pedagang kuliner nusantara itu sendiri pada abad 19. Sate merupakan makanan jalanan khas pedagang nusantara.
Dalam perkembangannya, sate tidak lagi menjadi nama sajian tapi menjadi istilah untuk pengolahan sajian makanan. Oleh karena itu, apapun yang diiris kecil-kecil, kotak-kotak, dan ditusuk, entah itu pakai kayu, bambu, atau tusuk sate khusus, yang kemudian dibakar, masuk ke dalam jenis sajian makanan sate. Sekalipun itu bakso yang ditusuk, tetap akan disebut dengan sate, jadinya sate bakso. Menarikkan?
0 Response to "Sejarah Sate"
Posting Komentar